Sikap Hidup Seseorang dibentuk oleh keyakinan yang
dimilikinya, sebagai muslim kita terpatri pada dua kalimat syahadat asyhaduala
ila hailallah waasyhadu annamuhammadurrasulullah kalimat ini membentuk perilaku
kehidupan, itulah ikrar yang kita ucapkan artinya pada saat kita berkata
asyahduala ila hailallah saya bersaksi tidak ada tuhan selain Allah kita sudah
melaksanakan sebuah ikrar kalau kita yakin tidak ada Tuhan selain Allah itu
berarti saya tidak pernah takut kecuali hanya kepada Allah saya tidak pernah
menggantungkan hidup kecuali hanya kepada Allah saya tidak akan melarikan
persoalan kecuali hanya kepada Allah saya tidak minta tolong kecuali hanya
kepada Allah saya tidak akan minta rizki kecuali hanya kepada Allah berurat dan
berakar itu di dalam hati membentuk kepribadian mewarnai seluruh langkah
kehidupan kita. dizaman kita, kita faseh betul mengucap kalimat syahadat
tahlilpun lancar tapi konsekwensi dari kalimat itu, sering kita abaikan apalagi
kita hidup di zaman yang sedang serba sulit seperti sekarang ini, orang mudah
mengalami pergeseran nilai, sholatnya masih menghadap Allah tapi kepengin
dagangan laris menghadap dukun, dicampur itulah itu,
Mungkin kalau kita sholat masih berharap dilihat orang,
kita membayar zakat kita bershodakoh masih berharap dilihat orang tapi dengan
puasa hanya kita dan Allah saja, ini harusnya melahirkan gaya hidup keikhlasan
bahwa kalau kita sudah berbuat yang penting kita dan Allah saja, mau dipuji
orang atau tidak mau didengar orang atau tidak mau dilihat orang atau tidak
yang penting saya sebagai pelaksana sebuah ibadah dan Allah sebagai tempat
tujuan kenapa ibadah ini kita laksanakan
Kali ini saya akan menyampaikan keikhlasan dalam
menghadapi kehidupan ini sebab bukan hanya sholat saja kita harus ikhlas puasa
harus ikhlas zakat harus ikhlas menjalani hidup inipun kita harus dengan penuh
keikhlasan, kita tahu bahwa apa saja kalau sudah mulai kita gantungkan kepada
yang selain Allah bersiaplah untuk kecewa ikhlas tentu bukan hal yang mudah
dilaksanakan walaupun sangat mudah untuk diucapkan, tetapi inilah yang
diperintahkan Allah kepada kita, wama umiru ila liya budullaha muhlisin
kalian tidak diperintahkan kecuali hanya menjadi penyembah Allah yang penuh
keikhlasan penyembah yang berangkat dari semangat keikhlasan
Saya ingin mengungkap apa yang pernah disampaikan oleh
imamul al Ghozali tentang keikhasan ini beliau menyatakan annas kulluhum mauta ilal ‘alimun,
wal alimuna niyamun ilal amilun, wal amiluna mukhtaruna ilal mukhlisun
manusia kata al Ghozali pada dasarnya mati kecuali orang yang berilmu, orang
yang berilmu walaupun dia hidup tidur kecuali yang mengamalkan ilmunya dan
orang yang mengamalkan ilmunya banyak yang tertipu kecuali yang ikhlas didalam
mengamal kannya, begitulan dalam kehidupan ini manusia pada dasarnya mati
kecuali orang yang berilmu tidak banyak yang bisa dilakukan tanpa ilmu ilmulah
yang membuat manusia itu hidup, bergerak, berbuat, berkembang tumbuh menjadi
lebih maju, ilmu dalam sebuah ungkapan lama membuat hidup menjadi mudah seni
membuat hidup jadi indah dan agama membuat hidup jadi terarah, manusia mati
kecualai yang berilmu orang yang berilmu walaupun ia hidup tidur, kecuali yang
mengamalkan ilmunya itu nah orang yang mengamalkan ilmunya banyak yang tertipu
merasa sudah banyak karyanya banyak ibadahnya sudah banyak kebaikannya mereka
banyak yang tertipu innal mukhlisun kecuali yang ikhlas didalam mengamalkan
ilmunya itu, ikhlas itu itulah ruh dari amal yang kita kerjakan amal tanpa
ikhlas jasad tanpa ruh mati nilai amal kita dan iblis itu luar biasa sehingga
Nabi katakan iblis masuk ke tubuhmu menggodamu melalui saluran darahmu
persempit jalan masuk iblis kedalam tubuhmu sahabat bertanya dengan apa ya
rasul dengan zikir dan lapar jadi ketika kita melakukan ibadah puasa ini kita
mempersempit ruang gerak iblis itu makna bahwa kalau datang romadhon diikat
setan dan iblis itu siapa yang mengikat ya kita sendiri dengan apa dengan
ibadah puasa kita ikat dia tidak berkutik memperturutkan hawa nafsu sebagai
kendaraan utama si iblis tadi, jadi kembali kesoalnya keikhlasan itulah nilai
dari amal kita iblis datan kepada setiap orang dengan bendera yang tidak sama
iblis datang kepada orang kaya dengan membawa bendera bakhil, iblis datang
kepada penguasa dengan membawa bendera kezoliman iblis datang pada para kyai
dengan membawa bendera hasud, iri hati, dengki iblis datang kepada orang kaya
dengan membawa bendera pelit bin bakhil alias kikir strateginya berbeda
bergantung kepada yang didatanginya kalau itu tidak terkena ditanamnyalah
perasaan bangga, ah amalmu sudah banyak kebaikanmu sudah banyak dihilangkanlah
keikhlasan kita
Saya ingin menyampaikan sebuah potret tentang ikhlas ini
dulu ada cerita kyai punya santri dua orang satu namanya si Ali satu namanya si
Umar suatu hari Ali pergi ke kebon nyabut singkong, singkong tercabut Ali
melihat ah ini singkong bagus sekali kalau dihadiahkan ke pak Kyai seneng hati
beliau ah tabarukan cari berkah, berangkat ke Kyai bawa singkong sampe di rumah
kyai Salamualaikaum Pa Kyai, walaikum salam Li ada apa, dari kebon Pa Kyai saya
cabut singkong bagus sekali saya ingat sama Pa Kyai doakan saya Pa Kyai, oh
bawa masuk ke dapur, Ali Masuk ke dapur tarus singkong Pa Kyai bilang sama
istrinya Bu Ali nih jauh-jauh datang kemari hadiahkan kita singkong ini, pulang
kita kasih apa dia kata istrinya gini bang ada seekor kambing di belakang
hadiah pengusaha tempo hari sama kita dari pada disini ga ada yang merawat kan
lebih baik dikasihkan ke si Ali siapa tau dia pelihara kembang biak jadi banyak
nantinya jadilah itu, Ali permisi mau pulang dan kata kyai Li kuhadiahkan kau
seekor kambing peliharalah mudah-mudahan membawa berkah, terima kasih pa Kyai,
pulanglah Ali dengan membawa seekor kambing ini, dijalan pulang ketemu temennya
si Umar darimana kau Li dari rumah Pa Kyai Mar itu kambing, dikasih sama Pak
Kyai kenapa kamu dikasih kambing ngga tau saya datang cuman bawa singkong ke
rumah kyai pulang dikasih kambing si Umar nih otak dagang jalan, kalau Ali bawa
singkong saja dikasih kambing bagaimana kalau saya duren jadilah si umar mampir
ke pasar beli duren 3 buah dibawalah ke rumah kyai, kyai salamualaikaum,
walaikumsalam ada apa Mar, Duren ikhlas karena Allah, ikhlas kyai silahkan oh
bawa masuk ke dapur Mar, umar taruh duren di dapur kyai bilang lagi sama
istrinya bu umar nih datang bawa duren lebih banyak dari yang dibawa si Ali
kita kasih apa dia pulang kata istrinya kambing seekorpun sudah dikasih ke Ali
bang sudah ngga ada apa-apa lagi di rumah, kata istrinya begini sajalah Ali kan
tadi datang bawa singkong, umar nih daripada pulang tangan kosong sudah
singkong Ali saja kasihkan ke Umar, Umar permisi mau pamit pulang, kata kyai
Mar ada singkong kamu bawa pulanglah saya hadiahkan sama kamu rebus
mudah-mudahan bawa berkah buat kamu, pulanglah si umar bawa singkong, nah ini
potret bahwa si Ali bawa singkong pulang dapat kambing, umar nih yang punya
target bawa duren 3 pulang dapat singkong nah jadi ini sebuah cerita apa saja
kalau sudah kita mulai bukan karena Allah bersiaplah untuk kecewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar