Puji
syukur atas rahmat Allah SWT atas rahmat kebaikan demi kebaikan, kemurahan-Nya
yang maha luas dan selalu diberikan kepada segenap alam, mahluk hidup, sholawat
salam atas baginda nabi Muhammad SAW, atas kemuliaan dan kerendahan hatinya,
yang kita harapkan berkah dan syafaatnya.
Kaum muslimin jamaah jum’ah
yang dimuliakan Allah SWT.
Sering
kali kebaikan Allah itu, kita pandang dari sudutnya yg materi, Allah itu baik
kalo kita punya harta yang banyak, tanah yang luas, pabrik yang dimana-mana,
sementara kalau cuma sekedar itu kebaikan Allah, terlalu sedikit orang yang
mendapatkannya, padahal kebaikan Allah tidak pernah berhenti, dan meliputi
seluruh mahluk di dunia ini, bahwa kita diberikan harta yang banyak itu
kebaikan Allah, diberikan tanah yang luas itu kebaikan Allah, diberi pabrik
dimana-mana, itu kebaikan Allah,
Kaum muslimin jamaah jum’ah
yang dimuliakan Allah SWT.
Mari
kita renungkan sebuah hadits dimana baginda Nabi Muhammad SAW bersabda yang
artinya, “ada empat hal siapa yang oleh Allah diberikan keempat hal ini,
sungguh dia telah diberikan kebaikan dunia dan sekaligus diberikan kebaikan
akhirat, ini berarti kalau orang yang mendapat kebaikan didunia belum tentu
baik juga berbuntut baik di akhirat, dua diantaranya : yang pertama Qolban Syakiron “orang yang oleh Allah diberikan hati yang
pandai bersyukur”, ada ungkapan hatiku adalah rumahku, kalau luas hati
rumah yang kecil besar rasanya, kalau sempit hati rumah yang besar kecil
jadinya, kalau hati sempit rumahpun kecil kiamat namanya, orang yang hatinya
pandai bersyukur, bisa mensyukuri nikmat, dan dengan dia bersyukur semakin bertambah
nikmat itu kepadanya, banyak orang kaya harta tapi miskin hati, ini gejala
jaman kita sekarang, ditengah gemerlapnya harta dia tidak tau mau diapakan
harta yang banyak itu, orang2 syufi menjelaskan kaya itu ada dua kaya majazi
dan kaya hakiki, yang disebut kaya majazi adalah lahirnya dibaluti harta tapi
hatinya miskin, hidupnya sudah serba ada tapi dia masih merasa kurang, rumahnya
sudah titik air liur orang melihatnya tapi dia merasa belum apa-apa, mobilnya
berdecak orang kagum melihatnya tapi dia rasakan itupun masih belum, maka dia
selalu miskin, orang yang diberikan hati yang kaya sungguh sebuah kebaikan,
hati yang kaya hati yang luas, kalau hati luas tandanya dua : bisa mensyukuri
nikmat dan tidak mengingkari apa yang diberikan kepadanya, tapi orang yang
hatinya sempit biasanya tidak pandai mensyukuri nikmat, dan lebih celaka lagi
tidak seneng lihat orang lain mendapat nikmat, sudah tidak bisa mensyukuri
nikmat tidak seneng lihat orang lain mendapat nikmat, disiksa oleh perasaan
sendiri begitu orang yang miskin hatinya, orang yang diberikan hati yang pandai
bersyukur, sudah diberikan kebahagiaan dunia dan kebaikan akhirat,
Kaum muslimin jamaah jum’ah
yang dimuliakan Allah SWT.
yang kedua walisanan zakiro,
orang yang diberikan
lidah pandai berzikir, menyebut nama Allah dalam arti yang seluas-luasnya,
bertasbih, bertahmid, tahlil adalah zikir tapi ada fenomena lain, melihat
apapun yang mengagungkan dia kembali kepada sang maha pencipta itupun zikir,
melihat semesta jagat raya, melihat bintang gemintang bertaburan diangkasa,
melihat lautan luas terhampar biru membentang, melihat gunung tinggi menjulang
keangkasa, semuanya mengingatkan dia kepada Allah itupun zikir, diberikan lidah
yang pandai berzikir, mengingat Allah dalam segala keadaan, dan bukankah islam
mengajarkan seperti itu, dari hal-hal yang paling kecil, memulai suatu
pekerjaan Bismillah, melihat sesuatu yang hebat Masya Allah, melihat sesuatu
yang luar biasa Subhanallah, terkejut Astaghfirullah, berjanji Insya Allah,
semua dikaitkan dengan Allah, inilah zikir itu, hidup yang larut dalam alur
ketuhanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar